Ketika Hati Berharap
Li-antum muslimuun,
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh : )
-A. Syamila
***
Sedih rasanya, saat melihat masa lalu yang suram. Sudah tahu, mengerti, faham, bahwa itu jahiliyah, masih saja dilakukan.
Mengapa hati masih berharap akan kehadiran masa lalu yang sudah kutahu bahwa itu jahiliyah? Bahwa itu sangatlah bodoh untuk kulakukan?
Apakah karena sebuah perubahan? Kurasa tidak, karena dia masih sama saja. Masih sama saja seperti yang dulu, walau terkadang ia menjadi lebih baik daripada biasanya.
Apakah ia baik karena untuk seseorang? Atau baik karena semata-mata karena Allah? Entahlah.
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh : )
![]() |
| Foto : Karina Ind. |
Apa yang terjadi di masa jahiliyahku?
Aku mengejarmu
Beradu bersama yang lain
untuk memperebutkanmu
Apa yang kujalani di masa jahiliyahku?
Aku menginginkanmu
Larut dalam kata-kata puistismu
yang sebenarnya bukan untukku
Apa yang kudambakan di masa jahiliyahku?
Ucapan selamat tidur darimu
Ucapan mimpi indah yang dulu
dan segalanya yang bermuara pada
dirimu
Wahai, betapa aku menyesal
Aku kalah dalam sebuah kompetisi
yang memperebutkan dirimu
Aku sadar, wahai Fulan
Tempatku bukan di sini
Kau terlalu jauh untuk kuraih
Kau terlalu tinggi untuk kugapai
Aku sadar, wahai Fulan
Sudah tak ada lagi rasa
Tak ada lagi canda tawa
Tak ada lagi hati yang gembira
Bahkan aku tak lagi menangis
Aku tak lagi bersedih
Aku tak lagi marah
karena dirimu
Hati bagaikan hampa saat bertemu
Mata seakan tertutup saat melihatmu
Aku tak lagi menganggapmu
Namun apa yang terjadi?
Masa jahiliyahku terulang kembali
Saat Sang Mahakuasa
mempertemukan kita lagi
Aku ingin mengejarmu lagi
Walau lelah kaki ini
Aku ingin menggapaimu lagi
Walau tak sampai tangan ini
Namun apa daya?
Harapan itu kini semu
Hanya rintihan hati yang merindu
terbisik oleh hawa nafsu
Ketika hati ini berharap
Akan terulangnya masa lalu
Aku sadar, oh aku sadar!
Itu masa jahiliyahku
yang tak ingin kuulangi
Aku mengejarmu
Beradu bersama yang lain
untuk memperebutkanmu
Apa yang kujalani di masa jahiliyahku?
Aku menginginkanmu
Larut dalam kata-kata puistismu
yang sebenarnya bukan untukku
Apa yang kudambakan di masa jahiliyahku?
Ucapan selamat tidur darimu
Ucapan mimpi indah yang dulu
dan segalanya yang bermuara pada
dirimu
Wahai, betapa aku menyesal
Aku kalah dalam sebuah kompetisi
yang memperebutkan dirimu
Aku sadar, wahai Fulan
Tempatku bukan di sini
Kau terlalu jauh untuk kuraih
Kau terlalu tinggi untuk kugapai
Aku sadar, wahai Fulan
Sudah tak ada lagi rasa
Tak ada lagi canda tawa
Tak ada lagi hati yang gembira
Bahkan aku tak lagi menangis
Aku tak lagi bersedih
Aku tak lagi marah
karena dirimu
Hati bagaikan hampa saat bertemu
Mata seakan tertutup saat melihatmu
Aku tak lagi menganggapmu
Namun apa yang terjadi?
Masa jahiliyahku terulang kembali
Saat Sang Mahakuasa
mempertemukan kita lagi
Aku ingin mengejarmu lagi
Walau lelah kaki ini
Aku ingin menggapaimu lagi
Walau tak sampai tangan ini
Namun apa daya?
Harapan itu kini semu
Hanya rintihan hati yang merindu
terbisik oleh hawa nafsu
Ketika hati ini berharap
Akan terulangnya masa lalu
Aku sadar, oh aku sadar!
Itu masa jahiliyahku
yang tak ingin kuulangi
-A. Syamila
***
Sedih rasanya, saat melihat masa lalu yang suram. Sudah tahu, mengerti, faham, bahwa itu jahiliyah, masih saja dilakukan.
Mengapa hati masih berharap akan kehadiran masa lalu yang sudah kutahu bahwa itu jahiliyah? Bahwa itu sangatlah bodoh untuk kulakukan?
Apakah karena sebuah perubahan? Kurasa tidak, karena dia masih sama saja. Masih sama saja seperti yang dulu, walau terkadang ia menjadi lebih baik daripada biasanya.
Apakah ia baik karena untuk seseorang? Atau baik karena semata-mata karena Allah? Entahlah.

syam... ngena banget :')
BalasHapusiya i Mbak :'v
Hapus