Secret Keeper

Langkahnya pelan. Sesekali ia melihat ke belakang, memastikan tak ada yang membuntutinya. Digenggamnya sebuah botol kaca bening. Ratusan sobekan kertas tersembunyi di dalamnya. Itulah satu-satunya kelebihan yang ia miliki. Namun sekaligus menjadi ancaman bagi hidupnya. Ia harus menjaga baik-baik botol itu, atau ia tak akan pernah dipercaya lagi. Selamanya.

"Hai, Laras!" sapa Ara tiba-tiba.

Gadis itu terkejut bukan main. Di sela-sela keheningan yang ia rasakan, ia menemukan sosok Ara yang tiba-tiba.


Laras membuka tudung jubahnya dan menatap tidak senang ke arah Ara. Ara menjadi sedikit bingung dengan sikap teman sekelasnya tersebut.

"Ada apa?" tanya Laras, masih dalam posisinya.

"Tidak," jawab Ara. "kecuali gerak-gerikmu yang aneh itu." Ara mencoba untuk jujur saja. Tak ada gunanya berbohong dengan Laras. Gadis itu seakan mempunyai lie detector.

"Pergilah, Ara," ujar Laras lirih sambil berlalu meninggalkan Ara.

Sedari bertemu Ara, Laras terus menyembunyikan tangannya yang menggenggam erat botol berharganya. Botol tersebut tak hanya botol. Botol tersebut berisi rahasia-rahasia dari teman-teman yang curhat maupun curcol. Ada sekitar 45% yang berisi rahasia murni. Sisanya hanya cerita. Entah mengapa Laras melakukannya.

*****
~Li antum muslimuun, assalamu'alaykum  warahmatullahi wabaraktuhu ^^

Nggantung banget ya? Ya.

Setidaknya itu yang aku alami. Mungkin bukan benar-benar "Secret Keeper", soalnya sedikit banget yang mau cerita ke aku. Hahaha (._.) Rasanya khawatir banget kalau tiba-tiba lisan ini ceplas-ceplos, membongkar rahasia. Duh.

Dan rasanya awkward banget kalau aku dikelilingi manusia yang saling cerita ini-itu sementara aku enggak tau. Mereka ngomongin apa? Semoga aja bukan aku -- karena aku bukan topik yang bagus untuk diberitakan :v

Tapi mending aku enggak kebagian cerita. Why? Ya karena itu tadi, takut tiba-tiba tangki rahasiaku bocor. Kan ngeri tuh, jadi bukan manusia yang amanah lagi. Apalagi kalau orang yang udah cerita itu hanya cerita ke aku. Adduuhh...

Lagipula, apa sih enaknya menyimpan rahasia orang lain? Terbebani, iya. Asyik sih, bisa tau rahasia orang. Yang susah itu menjaganya. Menurutku, tipe orang yang bisa menjaga rahasia itu :
  • Orang yang pendiam
  • Orang yang jarang kumpul bareng orang lain
Tapi itu semua belum tentu menjamin, sih. Terus, kita harus curhat or curcol ke siapa dong? Hmmm, buku harian? That's a good idea. Itu kalau kamu mau rahasiamu terbongkar 70 tahun kemudian, dengan kertas menguning penuh dengan bercak. Atau bahkan bekas airmata dan sisi kertas yang sobek. Kan kece tuh -- aku ngomong "kece" lagi.

Well, mau yang bergaransi? Yakin deh, nggak bakal bocor -- soalnya pakai no dr**Alhamdulillah deh, kalau sudah tau jawabannya. Ya, Allah. Pasti hati terasa lebih lega dan adem kalau curhatnya ke Allah. Ya, kan? Kan? Kan? Kan? Hihi, pengalaman nih \(-,- )

Ya, singkatnya begitu saja. Tapi enggak menghalangi kamu-kamu yang kepengin curhat ke bestfriend atau buku harian. Buku harian akan menjadi catatan sejarahmu sendiri yang lebih asyik dari pada buku cetak pelajaran sejarah. :v

Buku harian akan menjadi catatan sejarahmu sendiri yang lebih asyik dari pada buku cetak pelajaran sejarah

~azk

Komentar

  1. Hei Azka Syamila!
    Visit My Blog and be my follower! Please :)

    http://onyitland.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. 1 lagi orang yg bisa menjaga rahasia.. yaitu orang yang diancam buat jaga tuh rahasia.. hahaha peace.. :p

    artikelnya bagus tapi sayang ane dibuat pusing ama font nya.. :D

    rickysemrawut.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukron jaziilan :D
      iya juga ya, wkwkwkw #ikut ketawa
      ya 'afwan kalau font nya bikin pusing :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan KKN

Peduli

Elektronika