Elmo Girl

Assalamu'alaykum ..., Azka mau orek-orek cerita fiksi nih. Boleh ya? Sekalian nye-pam. >_<
----------------------------
Sore yang cerah di Stasium Tugu, Yogyakarta. Aku tengah menunggu kereta Madiun Jaya jurusan Solo bersama ibu dan adikku yang akan berangkat pukul 18.30, sementara ini masih sekitar pukul 17.30. Kami harus menunggu satu jam lamanya. Sambil menunggu, kubaca kumcer yang kubawa. Buku setebal mungkin 400 halaman itu belum juga selesai kubaca setelah sehari sebelumnya kubaca beberapa cerita.



Hingga akhirnya seorang wanita datang bersama anaknya, juga seorang kuli angkut yang membawa barang-barangnya yang bisa dihitung banyak nan berat. Kuturunkan sejenak bukuku dan melihat mereka. Rambut wanita itu tergerai panjang nan indah, begitu juga anaknya yang dengan manis menenteng boneka Elmo dengan baju kuning bertuliskan "Elmo" kesayangannya. Tak lama kemudian, wanita itu pergi entah ke mana dan meninggalkan gadis kecil ini duduk di dekatku. Sejenak kuperhatikan gadis itu meninggikan kaus kaki ungunya, senada dengan gaun batik ungu selutut dan rangkapan jaket jeans yang ia kenakan. Hingga akhirnya wanita itu kembali dengan dua botol air mineral dingin.

"Mi, tadi bapaknya enggak dikasih ya?" tanya gadis itu polos.
"Bapaknya tadi enggak mau. Padahal kasihan, ini berat. Ini," ujar sang wanita - atau dipanggil "mami" oleh sang gadis - sambil menyodorkan botol air mineral kepada gadis tersebut. "kalau enggak mau, paksa saja."

Gadis itu pun dengan masih menenteng bonekanya, berjalan menuju kuli angkut yang tadi membantu maminya dengan membawa botol air mineral. Kulihat dari kejauhan bahwa gadis itu senang sekali bercengkerama dengan kuli angkut yang dihadapinya kini. Aku terkesan, tak sekalipun dulu aku pernah melakukan hal semacam itu, dan alasannya sungguh memuakkan; malu.

Gadis itu sangat imut dengan poni yang dimilikinya. Saat ia melihat seorang wanita dan anaknya yang sedang membeli minum di mesin pembelian minuman (gatau namanya, maaf gaptek). Saat wanita dan anaknya tersebut selesai, sang gadis mendapat "bonus" berupa minuman kaleng. Ia pun tersenyum-senyum menghampiri maminya. Sang mami pun berterima kasih kepada si wanita yang telah baik hati memberi anaknya sekaleng minuman.

Sang gadis yang kujuluki sebagai "Elmo Girl" itu juga membeli roti maryam, bercengkerama dengan kuli angkut, mendekati jalur 5 sampai kena marah sang mami karena khawatir, dan mendekati kios burger.
Sempat kuberikan senyumku kepadanya yang tersenyum-senyum malu saat maminya menasihatinya untuk jauh-jauh dari rel kereta.

Elmo Girl itu memberiku pelajaran bahwa aku tak harus selamanya mengurung diri dalam duniaku sendiri. Ada kalanya aku harus mengunjungi dunia orang lain dan memberinya semangat atau sekadar mampir tanpa menimbulkan kekacauan.Terima kasih Elmo Girl, kuberdoa supaya kita bisa bertemu lagi.
-----------------------------------------------------
Sekian, kawan pembaca (emang ada yang baca ya? hoho). Silakan berkomentar tentang cerita fiksi ini ^_^ atau sebenarnya saya harus jujur. -_-

Sumber gambar : Google-Elmo
 Mohon maaf, jika ada kesamaan pengalaman, mohon hubungi saya di facebook (Azka Syamila), syukron.
Wassalamu'alaykum...

Komentar

  1. memperhatikan sekililing dan belajar dari hal kecil
    aku suka itu :)
    belajar dari adik elmo girl

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi iya, soalnya tu adek juga ingetin aku sama seseorang :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan KKN

Peduli

Elektronika