Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Ketika Hati Berharap

Gambar
Li-antum muslimuun, Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh : ) Foto : Karina Ind. Apa yang terjadi di masa jahiliyahku? Aku mengejarmu Beradu bersama yang lain untuk memperebutkanmu

Secret Keeper

Gambar
Langkahnya pelan. Sesekali ia melihat ke belakang, memastikan tak ada yang membuntutinya. Digenggamnya sebuah botol kaca bening. Ratusan sobekan kertas tersembunyi di dalamnya. Itulah satu-satunya kelebihan yang ia miliki. Namun sekaligus menjadi ancaman bagi hidupnya. Ia harus menjaga baik-baik botol itu, atau ia tak akan pernah dipercaya lagi. Selamanya. "Hai, Laras!" sapa Ara tiba-tiba. Gadis itu terkejut bukan main. Di sela-sela keheningan yang ia rasakan, ia menemukan sosok Ara yang tiba-tiba.

Kece a.k.a Keren

~Li antum muslimuun, Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh :D Yuuhu, aku datang lagi di bulan September - atau bulan Dzulqa'dah. Tau nggak, sih, kenapa judulnya "Kece a.k.a Keren"? Oke, bisa dimengerti bila Kece itu artinya Keren. Yah, semacam perubahan bahasa zaman sekarang (atau udah dari dulu ya?). Tapi, kali ini aku enggak bakal menjelaskan apa itu "Kece". Ya kalau tujuanku memang begitu, berarti udah selesai dong, artikel ini. Hihihi :D Jadi, ceritanya dimulai dari ...

Apa yang Sebenarnya Tersembunyi Dalam Hati

Gambar
~Li-antum muslimun; Assalamu'alaykum~ I'm coming back with new "style". Salah! Bukan "new style" tapi "new grade". Bagaimanapun juga, masa kelas 7 SMP itu kembali meskipun harus berkurang satu gara-gara ni satu orang dipindah ke kelas sebelah. Udah lah, udah berapa kali aku ngungkit masalah ini. Bukan di sini tentunya, tapi di dunia nyata. Hahaha xD Dan hari ini, saat aku memasuki kelas lamaku. Suasana yang masih sama. Aku masih ingat di mana tempat aku duduk dengan Karina. Juga di mana Fira dan Fiya duduk. Nia dan Zahra duduk. Angger dan Ayu duduk. Osa dan Farrasa duduk. Jihan, Bening, Saila, dan Yasmin duduk. Namun aku tidak ingat betul di mana para laki-laki duduk. Mereka berubah-ubah, tidak seperti kami, perempuan.

Dia Hanya Tersenyum

Entah apa yang dipikirkannya. Kurasa dia sedang tidak sehat, lebih tepatnya, tidak memiliki akal sehat. Tak perlu kusebut namanya. Dia hanya insan kecil yang sering menyendiri di dunia. Menganggap semuanya hanya angin lalu dan hanya berbaur jika dia ingin. Pernah sekali ia bercerita kepadaku, mengenai suasana hatinya yang tengah berbunga-bunga karena bertemu seorang ikhwan. Seorang ikhwan saja. Aku memakluminya. Lagipula setiap insan berhak merasakan cinta.

SATU bulan lagi

Assalamu'alaykum, lagi. Kembali saya hendak membuat post mengenai sesuatu yang terbolak-balik entah bagaimana caranya. Hanya Allah, Maha Pembolak-balik hati, yang tahu. Sudah hampir 1 tahun kami bersama. Lewati masa-masa indah dan kelam dalam satu genggaman tangan. Tertawa bersama, marah, dan menangis pun bersama. Berbagai journey dan konflik ada dalam catatan harian kami. Personal maupun kelompok, semuanya ada. Rasa kecewa dan bahagia menghiasi bingkai rantai persahabatan kami. Saling olok, saling "benci" tertoreh dalam masa remaja kami. Di sebuah kelas bertegel putih bercorak jingga, tirai jendela jingga, loker cokelat gelap, papan tulis, dan 24 meja dan kursi yang tersusun semi-rapi. Itulah kami, 8A.